Apa
kabar engkau disana? Iya engkau, aku selalu merindukanmu, sayangnya sekarang
aku bukanlah siapapun bagimu, aku hanyalah seseorang yang engkau anggap
keluarga tapi sebenarnya aku bukan siapa siapa bagimu. Aku tau perasaan ini
sebenarnya hanyalah perasaan yang tidak berarti, perasaan yang wajar timbul di
kebanyakan orang saat dia jauh dari seseorang. Aku hanya ingin engkau tau, Aku
tidak ingin engkau berada dalam kesedihan yang nyata, aku tidak ingin engkau
berada dalam hidup yang sebenarnya menyenangkan tapi dalam arti sebenarnya
adalah menyedihkan, aku hanya berharap kepada Tuhan semoga engkau tau
perasaanku saat ini, Perasaan yang sebenarnya kebanyakkan orang mengatakan ini
suatu yang berlebihan, tapi aku merasakan sesuatu yang berbeda terhadapmu, aku merasakan
yang tidak bisa aku dapatkan kepada siapapun termasuk keluargaku sendiri, aku
merasakan kerinduan yang berbeda terhadapmu, aku juga bertanya – tanya kepada
cermin yang sekarang berada di depanku, Perasaan apa ini? Dan terkadang aku
berpikir berhakkah aku merindukanmu? Berhakkah aku sejauh ini berpikir
tentangmu? Berhakkah aku berkata kepadamu bahwa aku sangat ingin berjumpa
dengamu? Dan berhakkah aku berkata kepadamu sesuai apa yang aku rasa dan pikir
saat ini yaitu sesuai dengan harapanku kedepannya. aku berharap engkau tau
bahwa sebenarnya aku tidak ingin engkau melakukan hal yang tidak bermanfaat. Jauhkan
dirimu dari sesuatu yang akan membuatmu jauh dari keimananmu, Jauhkan dirimu
dari godaan setan melalui kata katamu kepada-Nya. Aku berharap dengan apa yang
aku lakukan akan membuatmu menjadi seseorang yang dapat menggunakan waktumu
dengan baik, tapi terkadang sesuatu terjadi tidak sesuai dengan apa yang kita
bayangkan, aku juga sebenarnya ingin bertanya kepada engkau, apakah engkau
merasakan perasaan yang sama kepadaku?,
Apakah engkau tau perasaan apa yang sebenarnya saat ini aku rasakan hingga
aku melakukan hal yang berbeda dari kebanyakan orang? Sebenarnya aku tau ini
adalah hal yang sangat baik tapi tidak menurut sebagian orang karena mereka
tidak tau yang sebenarnya, mungkin kalau mereka tau apa yang aku lakukan dan
alasannya, mereka juga akan melakukan sepertiku. Terkadang juga aku berpikir
bisakah aku menjaga komitmen yang nanti aku lakukan terhadapmu? Bisakah aku
melakukan sesuatu dengan apa yang aku ucapkan? Dan bisakah aku menjagamu dalam
kebahagian? Mungkin ini alasanku kenapa aku begini terhadapmu. Aku hanya ingin
engkau tau, aku tidak mau engkau berbahagia dan menjual akhiratmu dengan dunia
yang penuh dengan fana dan kesedihan ini. Aku hanya ingin kamu menjadikan
dirimu seseorang yang menjadi hamba Allah yang selalu bermunajat kepada-Nya.
Aku punya tujuan, tujuan yang sebenarnya tidak bisa aku katakan kepada siapapun
karena ini berkaitan dengan kebaikan, tapi aku berjanji kepada engkau, Percayalah.
InsyaAllah.
Ingatkah engkau apa yang
sering kita lakukan berdua? Ketika itu, aku sedang berada dalam kebahagiaan
yang nyata, aku berada dalam suasana yang tidak bisa aku dapat dimanapun,
apakah kamu tau itu? Dan aku berharap semoga engkau juga merasakan yang sama. Dan
ingatkah engkau malam itu? Malam itu adalah malam yang tidak bisa aku lupakan,
malam yang penuh dengan kebahagiaan hingga aku lupa ternyata aku belum
melakuakan aktivitas yang sewajarnya, malam yang sebenarnya aku berharap tidak
ingin aku melewatinya. Kita membahas topik yang kita bahkan sendiri tidak
memahaminya satu sama lain, aku yakin engkau tau itu. Tapi aku merasakan
sesuatu yang aku bahkan bertanya tanya kepada diriku sendiri kenapa aku bisa
begini, Aku pun tetap tidak mengetahui kala itu. Ketika aku berada di sampingmu,
aku merasakan perasaan yang berbeda, perasaan yang tidak bisa aku ungkapkan
namun aku tetap merasakannya. Apakah engaku mengetahuinya? Aku juga terkadang
mengatakan yang berbeda kepada engkau karena aku pikir itu lebih baik bagiku
dan bagimu, aku berkata yang dapat membohongi perasaan yang aku alami kala itu
dan aku rasa itu berhasil. Saat ini aku tidak bisa melakukan apa – apa terhadapmu
dengan harapanku, bahkan sepertinya ini menjadi lebih buruk dan tidak menentu. aku
saat ini tidak mengerti apa yang aku katakan, kata demi kata ini muncul dengan
apa yang aku rasakan saat ini, Perasaan ini timbul dari palung hati yang bahkan
aku tidak tau seberapa dalamnya hingga aku tenggelam bersamanya, iya perasaan
ini menuntuku untuk menyampaikan kepada engkau sesuai dengan apa yang aku
rasakan. Aku terkadang juga berharap kepada Tuhan semoga aku dapat membuatmu
mendapatkan kebahagiaan di dunia ini dan juga di akhirat. Aku tidak bisa
mengatakannya saat ini, aku akan mengatakannya ketika tiba saatnya, ketika itu
aku berjanji akan menemuimu, aku berjanji akan berada di sebelahmu dan menjadi
bahumu. aku ingin melihatmu, jarak kita dekat namun aku merasa kita dalam jarak
yang sangat jauh, aku tau aku tidak bisa melakukan apa – apa mengenai hal ini.
Dan ingatkah kamu waktu itu? Waktu itu aku sedang dalam kondisi yang bahkan aku
tidak bisa menghadapinya seorang diri, tapi engkau hadir, engkau mendatangkan
kebahagiaan sehinggaku dapat menghapinya dengan cara – caraku sendidri. Aku
hanya ingin kamu tau Aku merindukanmu dalam kebahagiaan yang nyata, dan aku
rasa aku mendapatkan alasan yang baru kenapa aku hidup di dunia ini, yaitu
alasanku adalah hidup bersamamu. Salam atasmu semoga kita berjumpa di tempat
yang aku harap engkau juga mengharapkannya.
2 komentar
nice!pas lagi searching puisi,eh ada blog ini di pencarian google tentang "suara paling rindu", kata katanya bagus dan menarik. aku suka di bagian nice! pas searching tentang
"Aku tidak bisa mengatakannya saat ini, aku akan mengatakannya ketika tiba saatnya, ketika itu aku berjanji akan menemuimu, aku berjanji akan berada di sebelahmu dan menjadi bahumu"
di tunggu karya yg lainnya. fighting!!! :):):)
Terimakasih banyak, semoga bermanfaat.
EmoticonEmoticon